Anggota DPRD ini bisa saja dianggap gila, cari sensasi atau punya ide cemerlang, tergantung orang menanggapi. Adalah Bambang Bayu Suseno, anggota komisi IV DPRD Provinsi Jambi yang mewacanakan test keperawanan dalam penerimaan siswa baru (PSB) sekolah negeri di Jambi. Kita tertawa, tapi tikus mungkin sedih dan monyet siapa tahu mengejek.
Sepintas, ide tersebut kelihatan cemerlang dan inovatif - lantaran baru dia satu-satunya dan yang pertama melontarkan. (hasil semedi 'kali...). Tapi sejatinya wacana itu menegaskan bahwa bagi yang tidak perawan berdasarkan hasil test, tidak dibolehkan melanjutkan sekolah. Kalaupun tetap harus sekolah, barangkali ide lanjutannya adalah membuat sekolah luar biasa (SLB) non-perawan.
Ide anggota DPRD tersebut sesungguhnya menunjukkan kedangkalan metode berpikir yang bersangkutan. Barangkali ia kurang awas menelaah konstitusi, berbagai undang-undang, pedoman syariah sampai aspek sosio-budaya di tengah masyarakat. Ide tersebut selain tidak masuk akal juga sangat naif.
Jadi, apa sebenarnya yang melatarbelakangi keluarnya ide tersebu?
Sepintas, ide tersebut kelihatan cemerlang dan inovatif - lantaran baru dia satu-satunya dan yang pertama melontarkan. (hasil semedi 'kali...). Tapi sejatinya wacana itu menegaskan bahwa bagi yang tidak perawan berdasarkan hasil test, tidak dibolehkan melanjutkan sekolah. Kalaupun tetap harus sekolah, barangkali ide lanjutannya adalah membuat sekolah luar biasa (SLB) non-perawan.
Ide anggota DPRD tersebut sesungguhnya menunjukkan kedangkalan metode berpikir yang bersangkutan. Barangkali ia kurang awas menelaah konstitusi, berbagai undang-undang, pedoman syariah sampai aspek sosio-budaya di tengah masyarakat. Ide tersebut selain tidak masuk akal juga sangat naif.
Jadi, apa sebenarnya yang melatarbelakangi keluarnya ide tersebu?
Tags:
Indonesiana